"Honesty is the Best Policy Politics"

Sabtu, 06 Agustus 2011

Papua, Tanah Para Dewa yang Disia-siakan…


Jika sebuah negara bisa dianalogikan dengan manusia, maka Indonesia adalah seorang manusia yang melupakan organ tubuhnya dengan menyia-nyiakan banyak tanah yang menjadi bagiannya. Salah satunya adalah Papua. Saya, yang sama sekali belum pernah menginjakkan kaki saya di sana dan hanya melihatnya lewat foto-foto di internet, pun bisa merasakan sebuah getaran yang dikirimkan dari sana. Foto-foto itu seperti memperlihatkan pada saya bagaimana Tuhan menjatuhkan sepotong surga di tanah Indonesia yang ternyata memang sekaya apa yang bisa diceritakan orang-orang.




                                                                               Raja Ampat - Papua Barat

Foto-foto itu sedikit menunjukkan apa-apa yang tidak pernah saya lihat sebelumnya dan saya tidak bisa membayangkan apa yang akan saya rasakan jika saya benar-benar berdiri di sana. Di atas Tanah Para Dewa yang disia-siakan.



                                                                               Supiori - Papua

Terlalu banyak cerita buruk tentang apa yang dialami oleh orang dan tanah Papua, yang mungkin akan menghilangkan keobjektifan saya saat menilai tentang Indonesia. Saya hanya ingin kita semua menyadari bahwa ada sebuah tanah yang membentang di ujung timur negeri kita yang harus diperlakukan penuh cinta seperti kita mencintai organ-organ tubuh kita sendiri. Jika saya adalah Indonesia dan Indonesia adalah seorang manusia, saya tidak ingin berkhianat pada tubuh saya sendiri dengan tidak mencintainya (atau memperlakukan seakan saya tidak mencintainya).




                                                                               Samber  Yendidori Kabupaten Biak Numfor

Inilah yang sering saya lihat saat kita mencintai seseorang atau sesuatu. Kita mengatakan dan mungkin juga merasakan bahwa kita mencintanya, tapi kita tidak memperlakukan selayak orang yang mencintai.



                                                                               Supiori - Papua

Maka, cinta jangan cuma dirasakan atau dikatakan, tapi lakukan. Jangan tanya kapan, karena hanya sekarang waktu yang tepat untuk mencintai, bukan di masa lalu atau di masa depan. Cinta hanya dibuat untuk hari ini, detik ini. Tidak ada jaminan bahwa kita masih memiliki cinta di masa depan, atau masih ada yang akan dicintai saat itu. Kita akan sangat menyesal saat kita memiliki cinta yang besar tapi apa yang kita cintai itu sudah hilang. Karena itu bisa saja hilang.



Papua, Tanah Para Dewa…
Note : Disadur langsung dari NOTE KIKA POETRI SOEKARNO
beberapa foto merupakan cortesy from John Julius Boekorsjom


Tidak ada komentar:

Posting Komentar