http://bintangpapua.com/kab-jayapura/1246-ts-boekorsjom-pejabat-bupati-jaman-belanda
Hati Kecilnya Tak Mau Terima"Pejabat sekarang enak. Diberi fasilitas macam-macam. Ada rumah, mobil dinas dan tunjangan-tunjangan lain. Tapi pelayanannya ke masyarakat sungguh mengecewakan."
Umurnya hampir 80 tahun. Kepalanya botak. Fisiknya masih segar. Tidak bungkuk seperti layaknya orang-orang tua. Bahkan ia tak berkacamata, menandakan tak ada kerabunan di masa tuanya itu. Pakaiannya cukup sederhana, tidak berjas seperti pejabat sekarang.
Bahasanya Indonesianya patah-patah. Padahal dia orang asli Papua. Maklum, dari kecil hingga tua ia selalu menggunakan bahasa Belanda.
Ia adalah TS Boekorsjom. Merupakan salah satu saksi sejarah perkembangan Jayapura dan Papua yang masih hidup. Satu-satunya orang pribumi yang bisa menduduki jabatan setingkat Bupati pada masa penjajahan Belanda.
Jumat siang ia diundang Bupati Jayapura, Habel Melkias Suwae untuk memberikan pencerahan kepada jajaran pejabat-pejabat di daerahnya. Tak ketinggalan kepala-kepala distrik turut mendengarkan petuah dari T.S. Boekorsjom.
Lalu apa katanya saat dihadapan pejabat-pejabat di lingkungan Kabupaten Jayapura?
"Kalau saya membandingkan, merasakan dan lihat, pemerintahan dahulu dengan sekarang sangat jauh berbeda. Dalam hati kecil saya pribadi sangat tidak terima," ujarnya.
Ia memberikan perbadingan dengan masanya dulu.
"Dulu kami pejabat sangat memperhatikan pelayanan kepada masyarakat. Meski kami tidak diberi fasilitas tapi kami bekerja sangat tulus demi kepuasan masyarakat," terbata-bata ucapannya dalam Bahasa Indonesia.
Bahkan, kata T.S. Boekorsjom, untuk memberikan pelayanan terbaik ke rakyat, jalan kaki ditempuhnya.
"Kami selalu mengedepankan nilai-nilai kejujuran, kesetiaan dan kemauan keras untuk membangun Jayapura pada masa itu," katanya.
Jabatan pada masa itu, kata T.S. Boekorsjom, adalah amanah yang perlu diemban dengan sebaik-baiknya. Tak pernah ada keluhan meski digaji kecil.
"Tapi sekarang, dengan fasilitas yang serba lengkap dan modern, namun tak ada keberhasilan untuk mensejahterakan masyarakat," keluhnya.
T.S. Boekorsjom memang sulit menerima kenyataan itu. Tapi inilah yang saat ini terjadi di pemerintahan jaman sekarang. [iim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar